Breaking

05 Maret 2021

Review Movie: Sleeping Beauty, tidak ada yang menarik dari Film Ini kecuali Emily Browning yang Aduhai Mulus


Penasaran dengan judul Filmnya (Sleeping Beauty) tapi posternya perempuan bugil, bagaimana bisa sebuah judul film dongeng anak-anak dirubah isi ceritanya.



Film berkisah tentang Mahasiswi menggoda yang diperankan oleh Emily Browning sebagai Lucy bukan lucy (Lubang S***t) meskipun arah filmnya sedikit agak menjurus kesana.

Lucy butuh uang segambreng, dari pekerjaan Halal sampai pekerjaan penuh dosa dia lakoni, sebut saja menjadi sukarelawan untuk percobaan laboratorium di kampusnya, menjadi tukang fotokopi di salah satu kantor, menjadi pelayan di salah satu restoran dan menjadi Kupu malam.

Sampai akhirnya dia mendapatkan tawaran sebuah pekerjaan absurd, awalnya lucy mengira dia hanya akan menjadi Inem pelayan seksi, untuk melayani kakek-kakek tajir mampus, sekedar menuangkan minum serta menemani ngobrol dengan obral janji manis, tapi ternyata juga melayani di Ranjang dengan cara pingsan.

loh,.. gimana sih melayani di ranjang tapi pingsan tuh gimana?
jadi sebelum adegan kuda-kudaan, Lucy wajib minum obat tidur dari si mucikarinya, lucy tidak diperkenankan banyak tanya, intinya jika bersedia maka uang setumpuk bakalan dia dapet langsung dipagi harinya.

Konsepnya, kakek-kakek tua impoten ini diijinkan untuk meremas-remas, cipok-cipok tapi tidak boleh dimasukin peluru kendalinya ke lorong hitam kenikmatan! hanya untuk menikmati sensasinya saja.! singkatnya Lucy menerima tawaran tersebut.

Film ini benar-benar super duper absurd berlapis-lapis, 40 menit berlalu saja sudah bikin geleng kepala meskipun selanjutnya jadi bikin geleng kepala yang lain, dan hal konyol saat lucy sering nengokin sohibnya yang bernama birdman, dia cowok yang kayaknya nafasnya itu sudah tinggal senin kamis, persis seperti hubungan mereka yang engap-engapan.

Konyol karena sepintas seperti pacaran, sepintas seperti Teman tapi mesra, tapi mesum tidak juga, jadi teman curhat doang juga kayaknya enggak begitu terlalu, sekedar buat ngencrot juga ya gak gitu-gitu amat sih.. konyol ajah.

Ujung-ujungnya lucy cuma bisa nagis terus buka baju minta dipeluk tapi gak maen juga, kan jadinya GW-nya yang bikin penasaran pengen, iya emang gak gede-gede amat sih!' tapi oke kok.

Film juga berjalan tanpa scoring musik sama sekali, tidak ada penjelasan detail kecuali kehidupan Lucy yang menjalani tugasnya sebagai putri tidur cantik. dengan callback berkali-kali visual indahnya lekuk tubuh Emily Browning saat telanjang, dengan bulu halusnya yang besembunyi dibalik awan diantara bintang-bintang

Hubungan Lucy dan Birdmann juga tidak ada penjelasan menyeluruh, kamu cuma bisa menyimpukan sendiri apa yang terjadi dengan hungungan mereka selama itu,

film ini gak lebih dari sekedar menampilkan tubuh Muuuulus Emily Browning, seolah-olah iklan peluncuran untuk psk baru khusus kaum borjuis tua. dengan deskripsi:
"menjadi kakek bukan berarti selesai dengan birahi, anda mau pegang, anda mau remas atau anda ingin sekedar merasakan sesasi kembali muda tanpa rasa malu, datanglah! kami berikan anda kepuasan, rahasia anda, kami jamin! hanya dengan harga sekian-sekian... anda puas kami lemas!! ayo buruann kapan lagi,...nikmati promo hebringnya sekarang juga!

Meskipun film ini penuh ketidak mengertian' tapi bagi pria normal yang menontonya pasti tidak akan melewatkan hingga akhir, terutama bagian-bagian menantang yang Emily Browning suguhkan seperti sebuah iklan dalam brosur:

Dengan tagline:
"Nikmati sensasi menjadi muda bersama gadis belia, cuma..."

Akhir kata, jika kamu benar-benar memliki kesempatan untuk menonton film ini, nikmati film-nya selama kamu bisa, bisa tenang ketika Emily Browning beraksi!.!

Review Film BURNING:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !
N' Thx.. jika anda mencantumkan nama / Url anda