Breaking

20 Februari 2016

Museum Manga terbesar satu-satunya di Jepang

Manga (dibaca Mangga) merupakan bagian penting dari kultur Jepang bahkan lebih dari sekedar elemen dasar budaya pop, Manga juga menjadi subjek penting dari riset akademis di Jepang.


Karena itulah di Kyoto, Jepang dibangun sebuah Museum Manga yang khusus didedikasikan bagi para pecinta komik Jepang (Manga) tersebut yang tidak hanya menyediakan setumpuk manga kuno untuk dibaca para pengunjung, namun lebih dari itu.

Museum ini juga berperan sebagai tempat berinteraksi dan berkomunikasi para pecinta Manga, Salah satu cara yang bernilai sebagai pengelolaannya mampu mengombinasikan budaya populer Jepang dengan pertunjukan tradisional bersejarah dari Kyoto.


Bangunan museum dibuat berlantai 3 (tiga) yang sebelumnya adalah sebuah bangunan sekolah dasar Kyoto Tatsuike namun saat ini sebagian bangunan telah dibangun ulang dan beberapa peninggalan dari sekolah lama dipamerkan kepada pengunjung.

Museum ini dikelola oleh pemerintah kota Kyoto bersama dengan Universitas Kyoto Seika (pelopor studi akademis manga selama sekitar 40 tahun), yang membuka jurusan manga pertama dunia, di tahun yang sama dengan tahun dibukanya museum internasional manga ini.

Berikut 7 hal menarik yang bisa dilakukan di museum manga internasional Kyoto:

1. Berburu manga di Dinding Manga.
Dinding manga adalah rak-rak buku yang berjejer memenuhi dinding, dari lantai hingga ke eternit memanjang 200 meter mengelilingi gedung. Susunan buku ditata berdasarkan tanggal dan nama pengarang, bertanggal dari tahun 1970 sampai 2005. Tempat sempurna bagi penggemar manga untuk berburu dan membaca volume-volume yang habis terjual di pasaran. Para pembaca dapat menemukan buku yang dicari dengan menggunakan panel-sentuh yang terdapat di sekeliling museum.

Dinding Manga (cr.Stuart Delaney Fb)
Dinding Manga (cr.Stuart Delaney Fb)


2. Melihat koleksi manga multibahasa di bagian Manga Expo.
Bagian Manga Expo terdapat koleksi dari sekitar 5.300 manga dalam berbagai bahasa asing yang semakin hari semakin bertambah banyak. Penggemar manga dari Indonesia jangan sampai melewatkan rak yang berisi manga dalam Bahasa Indonesia.

Walau inti koleksinya terdiri dari manga Jepang modern, museum juga memiliki manga Jepang kuno dari era Meiji (1868-1912). Sekitar 50.000 tersedia untuk dipilih dan dibaca. Jumlah total manga yang dimiliki museum ini mencapai 300.000 manga dan sebagian besar berbahasa Jepang. Ini menjadikannya museum ini sebagai salah satu museum dengan jumlah manga terbanyak di dunia.

Manga Multibahasa di Bagian Manga Expo (cr. Gaku Ogota & Blog)
Manga Multibahasa di Bagian Manga Expo (cr. Gaku Ogota & Unknown Blog)


3. Menonton Kamishibai.
Museum ini juga menyuguhkan pertunjukan reguler yakni Kamishibai (drama kertas). Satu-satunya tempat di Jepang yang mengadakan pertunjukan kamishibai setiap hari. Pertunjukannya berdurasi 30 menit.

Dongeng bergambar tradisional Jepang, disampaikan narator dengan bantuan gambar-gambar. Zaman dahulu Kamishibai populer sebagai hiburan jalanan. Para pengunjung anak-anak sampai mereka yang lanjut usia dapat menikmati pertunjukan yang ditampilkan oleh anggota grup Kamishibai dari museum yang bernama Yassan Ichiza.

Kamishibai memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap anak-anak, dan banyak orang kini mempertimbangkan potensi manfaatnya dalam pendidikan.

Drama Kertas, hiburan keliling zaman dahulu (cr.kyotomm.jp)
Drama Kertas, hiburan keliling zaman dahulu (cr.kyotomm.jp)

'Kamishibai' atau drama kertas(cr.code provider youtube
‘Kamishibai’ atau drama kertas (cr.code provider youtube)


4. Mengajak anak ke ruang Perpustakaan Anak.
Ruangan ini dikhususkan pada buku-buku bergambar untuk anak kecil. Anak-anak bisa santai dan merasa nyaman seperti berada di rumah sendiri dengan buku-buku favorit mereka. Pengunjung yang datang kebanyakan merupakan keluarga yang membawa serta anak mereka.

Perpustakaan Anak (cr.yulianinina blog)

Perpustakaan Anak (cr.yulianinina blog)

5. Melihat proses pembuatan manga di Studio Manga.
Kalian bisa menyaksikan seniman manga profesional berkarya dan melihat bagaimana manga digambar. Terdapat juga meja konsultasi editor studio tempat seniman baru bisa minta tips dan saran dari seniman profesional.

cr.ejooq dotcom
Studio Manga (cr.ejooq dotcom)


6. Belanja dan makan di Toko Museum.
Kalian bisa mengunjungi tokonya di area pintu masuk gedung museum. Dinding tokonya pun menarik, berhiaskan gambar-gambar manga hasil karya para seniman yang pernah berkunjung ke museum. Ada cinderamata cantik, seperti kartu pos, poster, manga yang bisa kalian beli, hingga makanan ringan di kafe yang bisa kalian nikmati. Makanan dapat dinikmati di area terbuka beralaskan rumput buatan yang berada di luar gedung.

Toko Museum (cr.Japan is Kyoto Fb, Eric Ng Fb)
Toko Museum (cr.Japan is Kyoto Fb, Eric Ng Fb)


7. Mengadakan pameran, seminar, bincang-bincang dan pertemuan para pecinta Manga.
Museum ini telah menjadi tempat bagi para periset dan penggemar manga. Selain acara Cosplay yang menjadi salah satu atraksi museum, Museum Manga juga menyelenggarakan pertemuan studi dan seminar terbuka untuk publik. Museum juga menyediakan layanan penting dengan menyediakan tempat bagi orang yang ingin berpartisipasi dalam komunitas akademis.

Acara-acara yang diselenggarakan di museum(cr.Institut français du Japon-Kansai Fb, COOL JAPAN@Meiji U Fb)
Acara-acara yang diselenggarakan di museum(cr.Institut français du Japon-Kansai Fb, COOL JAPAN@Meiji U Fb)

Lokasi:
Karasuma-dōri
Oike-agaru, Nakagyō-ku
Akses:
Jalan kaki 2 menit dari Stasiun Subway Karasuma-Oike (5 menit dari Stasiun Kyoto).
Jam Buka:
Kamis – Selasa: 10 a.m. – 6 p.m.
Rabu: tutup
Batas masuk 5:30 p.m.
Biaya masuk:
Dewasa: ¥800
Siswa SMP/SMA: ¥300
Siswa SD: ¥100
Kontak:
Tel: +81 75 254 7414

http://goo.gl/jhwpyW

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !
N' Thx.. jika anda mencantumkan nama / Url anda