Breaking

18 Januari 2016

Pertama kalinya Taiwan segera memiliki Presiden Perempuan

Taiwan akan segera memiliki Presiden pertama bernama Tsai Ingwen dari partai oposisi utama Taiwan yang menang telak dari Eric Chu partai Kuomintang (KMT).


Penghitungan suara berlanjut tapi siaran langsung televisi dari tempat penghitungan suara menunjukkan Tsai dari Partai Demokratik Progresif (DPP) meraih kemenangan telak bersejarah, dengan jumlah suara sekitar 60 persen jika dibandingkan dengan 30 persen untuk Chu.

Dilansir dari Antara online bahwa dukungan untuk Tsai telah melonjak ketika pemilih menjadi semakin gelisah tentang kesepakatan baru-baru ini dengan Cina di bawah kepemimpinan Ma, yang harus mundur setelah memimpin maksimal dua periode.




Tsai bertindak hati-hati terkait strateginya terhadap Tiongkok, tapi DPP secara tradisional merupakan partai pro-kemerdekaan dan lawan mengatakan Tsai akan mengacaukan hubungan.

Sebagai catatan bahwa hinga kini Taiwan masih dianggap milik China meskipun memutuskan untuk berpisah jalan sejak perang sipil pada 1949 kenyataanya Taiwan tidak pernah sekalipun menyatakan kemerdekaannya

Disisi lain Beijing telah memperingatkan tidak akan berurusan dengan pemimpin yang tidak mengakui prinsip "satu Tiongkok", bagian dari perjanjian diam-diam antara Beijing dan KMT yang dikenal sebagai "konsensus 1992".

Meskipun kemenangan ini menjadi polemik para pengamat politik banyak yang mengatakan bahwa tidak mungkin Tsai akan melakukan apapun untuk mendesak Beijing jika dia menang.

Pengulas juga setuju tidak akan ada reaksi segera dari Tiongkok, seperti mengasingkan Taiwan akan mencoba melawan tujuan utama Beijing untuk penyatuan ulang.


Refrensi
antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !
N' Thx.. jika anda mencantumkan nama / Url anda