Breaking

09 Maret 2013

Sistem ganjil genap dideteksi menggunakan e-enforcement


Sistem ganjil genap yang diharapkan akan mengurangi kemacetan di Jakarta disinyalir akan menggunakan sejumlah perangkat. Selain stiker, ada pula kamera video lalu lintas dan ANPR atau Automatic Number Plate Recognition.

 "Nanti bisa dideteksi, menggunakan e-enforcement dengan ANPR. Ini serupa ERP. Ini (usulan) yang akan kami sampaikan ke Gubernur," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Balaikota DKI Jakarta. Pada dasarnya nanti perangkat ini bisa menggunakan kamera video CCVT atau sejenisnya. ANPR menggunakan optical character recognition (OCR) pada gambar yang diambil oleh kamera. Sistem itu akan mengenali huruf, celah kecil di pelat sehingga untuk membuat mereka lebih jelas dan lebih mudah dibaca.

Di beberapa negara, pengaturan pelat menggunakan variasi ukuran huruf-angka dan posisi. Sehingga teknologi ini harus mampu mengatasi perbedaan tersebut agar benar-benar efektif. Sistem yang lebih rumit disesuaikan dengan masing-masing negara. Ada beberapa sensor yang dibutuhkan dalam menjalankan sistem ini. Antara lain, menangkap gambar pelat saat mobil sedang berjalan, mengetahui bentuk dan standar ukuran pelat. Kemudian menyesuaikan pencahayaan agar nomor pelat yang ditangkap bisa jelas, dan semacam sistem eja atau pilah dari huruf dan angka yang ada di pelat.

Namun, perangkat ini juga memiliki kelemahan. Ia tidak bisa menangkap informasi di pelat nomor dengan jelas ketika mobil yang dituju sedang melaju sangat kencang. Di beberapa negara maju, hal itu tidak terpantau untuk mobil yang melaju di atas 160 km/h. Hasil gambar pun kerap kali kabur atau blur. Hal-hal ini bersama beberapa kelemahan lain bisa jadi merupakan celah yang akan mengendurkan penggunaan perangkat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !
N' Thx.. jika anda mencantumkan nama / Url anda